Beberapa baris "bisa jadi" kaya akan
makna. Walau tak tau pada siapa ia tertuju, apakah butuh peka yang lebih dalam
atau tak perlu berputar dengan makna yang tak pasti itu hingga akhirnya
berpulang pada keegoisan..?
Aku menatap layar komputer, seketika saja teringat ketika
merasa bahwa ada kata-kata yang tak pantas telah terucap oleh lidah ini. Benar bahwa
salah satu organ tubuh yang berbahaya adalah lidah. Lidah memang lunak dan tak
bertulang, tapi ia dapat menusuk dan menyakiti si hati. Entah berapa banyak
lagi tumpukan dosa yang kuperbuat. Kubuat beberapa baris di jejaring sosial untuk
menjewantahkan betapa sebenarnya diriku merasa bersalah karena lidahku.
Beberapa detik setelah memposting di dunia maya, entah ia tau
bahwa pada ia pesan itu tertuju ataukah tidak. Tiba-tiba postingan satu kata
muncul dari Akun miliknya, dan setelah itu ada banyak beberapa baris lagi yang
tidak bisa kumengerti maknanya. Entah tertuju pada siapa. Aku tak ingin dengan
gamblangnya merasa bahwa pesan itu tertuju pada diriku. Yah, hingga akhirnya
kuputuskan untuk tak perlu berputar dengan makana yang tak jelas itu dan
akhirnya berpulang pada keegoisan.
Aku sendiripun tak mengerti mengapa Aku begitu ingin
membatasi jarak hingga kata-kata menusuk itu keluar. Keegoisan pun menuntunku,
bahwa mengatakan itu memang lebih baik walaupun pahit. bahwa itu suatu
kejujuran yang perlu diapresiasi. Aku benar-benar tidak mengerti mengapa ruang
yang Aku punya tak mampu menampung kebaikannya. Aku benar-benar ingin sendiri.
Sayangnya, Aku hanya terlanjur cinta pada sosok perempuan
yang selalu mendampinginya. Aku jatuh cinta pada indah hatinya yang tak mampu
lagi kugambarkan oleh kata. Sederhana tapi mulia. Entah berapa banyak orang
yang selalu mendoakannya karena kemurahan hatinya. Hingga Aku bahkan
berandai-andai kelak akan meniru kemurahannya. Tentu saja Aku paham bahwa di
dunia ini, bukan hanya dia yang seperti itu.. tapi ia memang berbeda, ia tak
pernah takut akan hilangnya silau dunia. ia tak pernah takut berada dalam gelap
karena ia mampu menjadi cahaya…
Perempuan itu adalah ibunya
No comments:
Post a Comment